Senin, 11 Juli 2011

DAFTAR LINK BLOG KONCO

selamat riadi

bisrul hafis tambunan

Kawasan Teknologi Pembelajaran

A. Kawasan Teknologi Pembelajaran
Kawasan dalam teknologi pembelajaran ini berlandaskan dengan beberapa bidang garapan, antara lain :
  1. Kawasan Desain
  2. Kawasan Pengembangan
  3. Kawasan Pemanfaatan
  4. Kawasan Pengelolaan
  5. Kawasan Penilaian
B. Peran (Fungsi) Kawasan
Mengetengahkan sifat taksonomi dari struktur kawasan. Tujuan utama dalam membuat suatu taksonomi adalah untuk mempermudah komunikasi. (Bloom, 1956 : 10-11)
Pesatnya perubahan dan penyesuaian teknologi menuntut terjadinya alih pengetahuan dari teknologi yang satu kepada yang lain. Tanpa “kemungkinan dapat ditransfer” ini landasan penelitian harus diciptakan kembali untuk setiap teknologi yang baru. Dengan mengidentifikasi lingkup taksonomi, kaum akademisi dan para praktisi  dapat memecahkan permasalahan penelitian, dan para praktisi bersamadengan para teoritisi dapat mengidentifikasi kelemahan teori dalam menunjang dan meramalkan aplikasi Teknologi Pembelajaran.
C. Hubungan Antar Kawasan
  • Hubungan antar kawasan dapat bersifat tidak linier, dengan kata lain bagaimana kawasan-kawasan tersebut saling melengkapi dengan ditunjukannya lingkup peneltian dan teori dalam setiap kawasan.
  • Hubungan antar kawasan bersifat sinergik. Misalnya : Seorang praktisi yang bekerja dalam kawasan pengembangan menggunakan teori dari kawasan desain, seperti teori desain system pembelajaran dan desain pesan.
  • Hubungan kawasan dalam bidang bersifat saling melengkapi, setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian maupun teori yang digunakan bersama oleh semua kawasan.
Selanjutnya dikhususkan untuk membahas kawasan Teknologi Pembelajaran yaitu kawasan Pengelolaan.
D. Deskripsi Kawasan Pengelolaan
  • Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran.
  • Banyak teknolog pembelajaran memegang jabatan yang jelas-jelas memerlukan fungsi pengelolaan. Misalnya, seorang ahli yang bertugas sebagai akhli media pada sebuah sekolah/Perguruan Tinggi. Orang ini bertanggung jawab atas keseluruhan program pusat media tersebut. Program-program yang dilakukan oleh mereka itu dapat sangat berbeda, akan tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengelola program tersebut tetap sama. Keterampilan yang dimaksud meliputi pengorganisasian program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta pelaksanaan perubahan.
  • Kawasan pengelolaan semula berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media.
  • Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.
  • Secara singkat, ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan : pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan system penyampaian dan pengelolaan informasi.
1. Pengelolaan Proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Para pengelolaan proyek bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis projek yang lain. Peran pengelolaan projek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman projek dan memberi saran perubahan ke dalam.
2. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian system pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber sangat penting artinya karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran. Efiktifitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merup[akan dua karakteristik penting dari pengelolaan sumber.
3. Pengelolaan Sistem Penyampaian
Pengelolaan system penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian “ cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan… Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pebelajar “ (Ellington dan Harris, 1986 : 47). Pengelolaan system penyampaian memberikan perhatian pada permasalahan produk seperti persyaratan perangkat keras/lunak dan dukungan teknis terhadap pengguna maupun operator. Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada kesesuain karakteristik teknologi dengan tujuan pembelajaran. Keputusan tentang penngelolaan system penyampaian ini sering tergantung pada system pengelolaan sumber.
4. Pengelolaan Informasi
Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informsi dalam rangkatersedianya sumber untuk kegiatan belajar. Pengelolaan informasi penting untuk memberikan akses dan keakraban pemakai. Pentingnya pengelolaan informasi terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran. Pengelolaan system penyimpanan informasi untuk tujuan pembelajaran tetap akan merupakan komponen penting dari bidang Teknologi Pembelajaran.

DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT 2004.
Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources. Definisi ini mengandung beberapa elemen kunci yaitu :
Studi. Pemahaman teoritis, sebagaimana dalam praktek teknologi pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan pengetahuan yang berkelanjutan melalui penelitian dan refleksi praktek, yang tercakup dalam istilah studi.
Etika Praktek. Mengacu kepada standard etika praktis sebagaimana didefinisikan oleh Komite Etika AECT mengenai apa yang harus dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan.
Fasilitasi. Pergeseran paradigma kearah kepemilikan dan tanggung jawab pembelajar yang lebih besar telah merubah peran teknologi dari pengontrol menjadi pem-fasilitasi. Pembelajaran. Pengertian pembelajaran saat ini sudah berubah dari beberapa puluh tahun yang lalu. Pembelajaran selain berkenaan dengan ingatan juga berkenaan dengan pemahaman.
Peningkatan. Peningkatan berkenaan dengan perbaikan produk, yang menyebabkan pembelajaran lebih efektif, perubahan dalam kapabilitas, yang membawa dampak pada aplikasi dunia nyata.
Kinerja. Kinerja berkenaan dengan kesanggupan pembelajar untuk menggunakan dan mengaplikasikan kemampuan yang baru didapatkannya.
            Berdasarkan definisi AECT 1994, Teknologi Pembelajaran adalah ; Teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah : teori dan praktek ; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian ; proses dan sumber ; untuk keperluan belajar.

Perbedaan antara kedua definisi ini adalah :
Definisi 1994
  • Menekankan pada teori dan praktek
  • Pokok kegiatan adalah desain, pengembangan dan penggunaan
  • Tujuan untuk keperluan belajar
  • Utilisasi proses & sumber belajar
Definisi 2004
  • Menekankan pada Studi dan etika praktek
  • Penciptaan, pengaturan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian
  • Tujuan memfasilitasi pembelajaran
  • Utilisasi proses dan sumber daya teknologi

Untuk poin 1, definisi 2004 sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi & etika praktek. Poin 2, definisi 2004 memiliki kekurangan karena tidak mencakup untuk penilaian. Poin 3 sudah berkenaan dengan perubahan paradigma, dimana teknologi pembelajaran hanya memfasilitasi pembelajaran – artinya faktor-faktor lain dianggap sudah ada. Poin 4, definisi 2004 sudah lebih luas karena yang dikelola bukan hanya semata proses dan sumber belajar, tetapi lebih jauh sudah mencakup proses dan sumber daya teknologi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa definisi 2004 sudah mencakup aspek etika dalam profesi , peran sebagai fasilitator, dan pemanfaatan proses dan sumber daya teknologi.